Dalam kitab yang ditulis oleh Imam Nawawi ini dijelaskan
bahwa rukun sholat ada 13 yaitu ; niat, takbirotul ihrom, berdiri bagi yang
mampu, membaca fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, duduk
akhir, tasyahud ahir, membaca sholawat saat tasyahud ahir, membaca salam dan tartib.
Niat
Niat secara bahasa berarti menyengaja. Tempat niat adalah hati. Adapun
melafalkan niat maka hukumnya adalah sunah. Cara niat sholat disesuaikan dengan
jenis sholat yang akan dilakukan.
Manakala shalat fardhu maka wajib bermaksud mengerjakan, menentukan jenis shalat
danmenerangkan kefardhuannya. Manakala shalat sunnah, yang terbatas oleh waktu
seperti shalat rawatib atau shalat sunnah yang terikat sebab maka wajib
menyengaja mengerjakannya dan menentukan shalat. Manakala
shalat sunnah mutlak, maka hanya wajib bermaksud (menyengaja) mengerjakannya (saja).
Takbirotul Ihrom
Lafal takbirotul ihrom
telah tertentu yaitu menggunakan kalimat Allohu akbar. Karenanya, lfal tersebut
tidak boleh diganti menggunakan asma’ Alloh yang lain seperti Ar-Rohman Akbar
atau Allohul Kabir.
Bagi orang yang tidak
mampu mengucapkan takbir dengan bahasa arab dan tidak mungkin baginya untuk
belajar seketika itu juga, maka ia boleh menerjemahkannya kebahasa lain.
Bersamaan dengan itu, ia wajib belajar terus hingga mampu mengucapkan lafal
takbir menggunakan bahasa arab. Bagi orang bisu, maka ia wajib menggerakkan
lidah dan bibirnya untuk mengucapkan lafal takbir sesuai dengan kemampuannya.
Berdiri
Cara berdiri saat sholat adalah hendaknya lehernya lurus.
Jika berdiri dengan posisi membongkok atau condong maka tidak sah. Seorang bongkok yang tidak mampu berdiri tegap sehingga
postur tubuhnya seperti orang rukuk, maka ia berdiri sesuai dengan kondisi
tubuhnya dan ketika ruku’ atau sujud maka ia harus lebih membongkokkan
tubuhnya.
Seseorang yang hanya bisa berdiri dan tidak mampu rukuk
serta sujud, maka ia berdiri sesuai dengan kemampuannya. Kemudian ia boleh
sujud dan ruku’ sesuai dengan kemampuannya.
Apabila tidak mampu berdiri maka dengan cara duduk. Jika
tidak mampu maka sholat dengan cara tidur miring. Jika tidak mampu maka dengan
cara tidur terlentang. Kewajiban berdiri pada rukun sholat yang ketiga hanya
bagi yang mampu dalam sholat fardhu sedangkan sholat sunah tidak harus berdiri
sekalipun mampu berdiri.
Membaca Fatihah
Basmasalah termasuk bagian dari fatihah. Maka saat
membaca surat fatihah kita wajib membaca basmalah. Dalilnya
adalah sebuah hadits dengan redaksi dari Abu Huroiroh yang diriwayatkan oleh
Baihaqi dalam sunan kabir sebagai berikut:
إِذَا
قَرَأْتُمُ الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاقْرَءُوا بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِنَّهَا أُمُّ
الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِى وَ بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِحْدَاهَا
Artinya: “Apabila kalian
membaca alhamdulillah maka bacalah bismillahirrohmanirrohim. Sesungguhnya basamalah
adalah umulquran, umul kitab dan sab’u matsani dan basamalah adalah salah satu
darinya.”
Disamping itu, kita juga wajib menjaga
tasydid surat fatihah. Ada 14 tasydid di dalam surat fatihah yaitu bismilah tasydidnya diatas Lam. Ar-rahman tasyidnya diatas Ra. Arrahim tasydidnya
diatas Ro. Alhamdulillah tasydidnya diatas Lam Jalalah. Rabbil ‘Alamin tasydidnya
diatas Ba. Ar-rahman” tasyidnya diatas Ra. Arrahim tasydidnya diatas Ro. Maaliki
Yaumiddin tasyidnya diatas Dal. Iyyaka
na’budu tasyidnya diatas Ya. Waiyyaka nasta’in tasyidnya diatas Ya. Ihdhinash
shirothol Mustaqim tasyidnya diatas Shad. Shirothol ladzina tasyidnya diatas Lam. An’amta alayhim ghairil maghdubi alaihim waladldlollina tasyidnya
diatas dhot dan Lam.
Ruku Serta Tuma’ninah
Minimal ruku’ dilakukan dengan cara membungkuk sekiranya
kedua tangan memegang kedua lutut hingga tuma’ninah. Tuma’ninah adalah
menetapnya semua anggota pada tempatnya sekiranya gerakan turun untuk ruku’ dan
naik untuk i’tidal terpisah.
Cara sempurna melakukan ruku’ adalah meluruskan punggung
dengan leher, meluruskan betis, memegang kedua lutut menggunakan kedua tangan
dan membegang jari-jari tangan. Saat turun untuk ruku’ mengucapkan takbir sambil
mengangkat kedua tangan.
I’tidal Serta Tuma’ninah
I’tidal dilakukan setelah ruku’. Caranya kita angkat
tubuh kita hingga berdiri tegak sambil mengangkat kedua tangan dan membaca
sami’allohu liman hamidah.
Sujud Serta Tuma’ninah
Sujud dilakukan dua kali setiap rakaat. Cara melakukan sujud minimal seseorang
meletakan keningnya di atas tempat sholat. Adapun cara yang sempurna
sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab Al-umm adalah
hendaknya saat turun mengucapkan takbir. Kemudian lutut diletakan ke tempat sholat.
Dilanjutkan dengan meletakan kedua tangan dan setelah itu meletakan kening.
Duduk di antara dua sujud
Caranya membaca takbir saat mengangkat tubuh. Kemudian duduk iftirosy kemudian tangan diletakan diatas pupu yang
dekat dengan lutut dengan membenggang jari-jari tangan.