Searching...

Keutamaan, Waktu dan Cara Sholat Dhuha

Para santri di pondok pesantren memiliki sebutan unik untuk sholat sunah dhuha. Mereka menyebutnya sebagai sholat ekonomi. Hal ini karena salah satu keutamaan sholat dhuha adalah untuk menarik rizki.

Keutamaan, Waktu dan Cara Sholat Dhuha

Keutamaan lain dari sholat dhuha adalah sebagai pengganti sedekah. Terkait hal ini Imam Muslim, Abu Dawud dan Imam Ahmad meriwayatkan hadits melalui jalur Abu Dzar bahwa Rosululloh SAW bersabda:

“Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Sholat dhuha juga berfungsi untuk melebur dosa. Imam Turmudzi meriwayatkan hadits bahwa Rosululloh SAW bersabda: “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.”

Waktu sholat dhuha dimulai dari sejak naiknya matahari kira-kira sepenggalah hingga waktu dhuhur. Bagi yang telah terbiasa melakukan sholat dhuha secara istiqomah, boleh mengqodhinya diwaktu lain. 

Jumlah rokaat sholat dhuha minimal dua rokaat sedangkan jumlah maksimalnya adalah 12 rokaat. Jumlah rokaat ini sesuai dengan anjuran nabi melalui hadits beliau.

Abu Dawud meriwayatkan hadits bahwa Nabi bersabda: “Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh karena melakukan i’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.”

Imam Hakim dan Thobroni meriwayatkan hadits bahwa Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” 

Abu Dawud meriwayatkan hadits dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.” 

Cara melakukan sholat dhuha sama dengan sholat lima waktu. Hanya saja niatnya disesuaikan yaitu : “usholi sunatad duha’i rok’ataini lillahi ta’ala.” Setelah selesai melaksanakan sholat duha hendaknya membaca doa berikut:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ


Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”. 
 
Back to top!