Sering kita berd’a tapi do’a kita tak terkabulkan. Padahal Setiap berdo’a kita berharap doa kita itu terkabul. Sebenarnya bagaimana sih bentuk terkabulnya sebuah do’a?.
Allah ta'ala telah berjanji akan memperkenankan segala do'a yang dipanjatkan kepadaNya:
أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ (البقرة/2: 186)
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, (TQS. Al-Baqarah/2: 186).
اُدْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ (غافر/40: 60)
"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". (TQS. Ghafir/40: 60)
Dia ta'ala juga telah berfirman bahwa Dia tidak akan memungkiri janjiNya:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ (آل عمران/3: 9)
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi (memungkiri) janji. (TQS. Ali Imran/3: 9, ar-Ra'd/13: 31)
وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ (الحج/22: 47)
Padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi (memungkiri) janji-Nya. (TQS. Al-Haaj/22: 47)
Maka apabila seorang hamba berdo'a kepada Allah ta'ala dengan penuh khusu' dan ikhlas dari hati, pasti Allah ta'ala akan memperkenankan do'a yang ia panjatkan. Akan tetapi, waktu dan bentuk terkabulnya suatu do'a itu bergantung kepada Allah ta'ala bukan bergantung kepada hamba yang berdo'a. Berkata Imam Ibnu 'Atoillah :
لاَ يَكُنْ تَأَخُّرُ أَمَدِّ الْعَطَاءِ مَعَ اْلإِلْحَاحِ فِي الدُّعَاءِ مُوْجِبًا لِيَأْسِكَ فَهُوَ ضَمِنَ لَكَ اْلإِجَابَةَ فِيْمَا يَخْتَارُهُ لَكَ لاَ فِيْمَا تَخْتَارُ لِنَفْسِكَ, وَفِي الْوَقْتِ الَّذِيْ يُرِيْدُ لاَ فِي الْوَقْتِ الَّذِيْ تُرِيْدُ.
Janganlah kelambatan masa pemberian Tuhan kepadamu, padahal engkau bersungguh-sungguh dalam berdo'a, itu menyebabkan engkau patah harapan. Karena Dia telah menjamin padamu akan memperkenankan do'amu, pada perkara yang Dia pilihkan untukmu bukan pada perkara yang engkau memilihnya untuk dirimu sendiri. Pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau kehendaki.
Semua itu, karena Allah ta'ala maha mengetahui segala sesuatu, Dia lebih mengerti hal terbaik apa yang harus diberikan kepada hambaNya yang berdo'a. Boleh jadi apa yang dianggap seorang hamba baik pada hakikatnya adalah perkara yang jelek, dan begitu pula sebaliknya.
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (البقرة/2: 216)
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (TQS. Al-Baqarah/2: 216)
Karena itulah kala Allah ta'ala memilihkan kepadanya sesuatu hendaknya dia rela menerima pilihanNya dengan lapang dada, walaupun pahit dan pedih rasanya, namun itulah yang terbaik baginya.
Janganlah tergesa-gesan dalam terkabulnya sebuah do'a. janganlah mengatakan aku telah berdo'a akan tetapi tidak diperkenankan.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, قَالَ «يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَالَمْ يَعْجَلْ, يَقُوْلُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِيْ» أخرجاه في الصحيحين
Dari sahabat Abi Hurairah (semoga Allah meridhoinya) sesungguhnya Rasullulah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Pasti diterima do'amu itu selama tidak tergesa-gesa dengan berkata : aku telah berdo'a dan tidak diterima. (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Ketahuilah bahwa tatkala Musa dan Harun berdo'a kepada Allah ta'ala :
وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آَتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ (يونس/10: 88)
Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami - akibatnya mereka menyesatkan dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih. (TQS. Yunus/10: 88)
Dan Allah ta'ala memberi kepastian dengan pernyataanNya bahwa Dia akan memperkenankan do'a mereka berdua dalam firmanNya:
قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلَا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (يونس/10: 89)
."AlIah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui". (TQS. Yunus/10: 89)
Kepastian tersebut benar-benar terjadi setelah berlalunya masa 40 tahun. Fir'aun benar-benar binasa, tenggelam dibelantara samudera setelah 40 tahun berlalu dari janjiNya yang Dia berikan kepada Harun dan Musa. Sebagaimana dikatakan sahabat Ibnu Abbas. Bayangkan! (tafsir ad-Durar al-Mantsur)
Kalaupun Allah ta'ala tidak mengkabulkan sebagaimana apa yang kamu pinta, maka ketahuilah Dia akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih indah, atau Dia akan menyimpannya untukmu di akhirat kelak.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيْهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيْعَةُ رَحِمٍ, إِلاَّ أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثِ خِصَالٍ: إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ, وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي اْلآخِرَةِ, وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوْءِ مِثْلَهَا» قَالُوْا: إِذاً نُكْثِرُ ؟ قال: «اللهُ أَكْثَرُ», (رواه احمد والبزار وأبو يعلى بأسانيد جيدة والحاكم وقال صحيح الإسناد)
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada dari seorang muslim yang berdo'a kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebuah do'a yang bukan dosa atau memutus tali persaudaraan, kecuali Allah akan memberinya satu diantara tiga perkara: Adakalanya Allah memberi apa yang ia minta, adakalanya Allah menyimpan do'a tersebut untuknya kelak di akhirat, dan adakalanya Allah memalingkan kejelekan darinya. (HR. Imam Ahmad, Bazzar, Abu Ya'la, dengan sanad-sanad yang bagus, dan Imam Hakim, dan dia berkata: sanadnya sahih)
يَقُوْلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَدْعُوْ اللهُ اَلْمُؤْمِنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُوْقِفَهُ بَيْنَ يَدَيْهِ, فَيَقُوْلُ: عَبْدِيْ إِنِّيْ أَمَرْتُـكَ أَنْ تَدْعُوَنِيْ وَوَعَدْتُكَ أَنْ أَسْتَجِيْبَ لَكَ فَهَلْ كُنْتَ تَدْعُوْنِيْ؟ فَيَقُوْلُ : نَعَمْ يَارَبِّ, فَيَقُوْلُ :أَمَا إِنَّكَ لَمْ تَدْعُنِيْ بِدَعْوَةٍ إِلاَّ اسْتَجَبْتُ لَكَ. أَمَا دَعَوْتَنِيْ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا لِغَمٍّ نَزَلَ بِكَ أَنْ أُفَرِّجَ عَنْكَ فَفَرَجْتُ عَنْكَ ؟ فَيَقُوْلُ : نَعَمْ يَا رَبِّ, فَيَقُوْلُ: إِنِّيْ عَجَّلْتُهَا لَكَ فِي الدُّنْيَا. وَدَعَوْتَنِيْ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا لِغَمٍّ نَزَلَ بِكَ أَنْ أُفَرِّجَ عَنْكَ فَلَمْ تَرَ فَرَجًا, قَالَ : نَعَمْ يَارَبِّ, فَيَقُوْلُ: إِنِّيْ اِدَّخَرْتُ لَكَ بِهَا فِي الْجَنَّةِ كَذَا وَكَذَا. وَدَعَوْتَنِيْ فِيْ حَاجَةٍ أَقْضِيْهَا لَكَ فِيْ يَوْمِ كَذَا وَكَذَا فَقَضَيْتُهَا فَيَقُوْلُ : نَعَمْ يَارَبِّ, فَيَقُوْلُ :إِنِّيْ عَجَّلْتُهَا لَكَ فِي الدُّنْيَا, وَدَعَوْتَنِيْ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا فِيْ حَاجَةٍ أَقْضِيْهَا لَكَ فَلَمْ تَرَ قَضَاءَهَا ؟ فَيَقُوْلُ : نَعَمْ يَارَبِّ , فَيَقُوْلُ: إِنِّيْ اِدَّخَرْتُ لَكَ بِهَا فِي الْجَنَّةِ كَذَا وَكَذَا.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "فَلاَ يَدَعُ اللهُ دَعْوَةً دَعَا بِهَا عَبْدُهُ الْمُؤْمِنُ إِلاَّ بَيَّنَ لَهُ , إِمَّا أَنْ يَكُوْنَ عَجَّلَ لَهُ فِي الدُّنْيَا , وَإِمَّا أَنْ يَكُوْنَ اِدَّخَرَ لَهُ فِي اْلآ خِرَةِ , قَالَ: فَيَقُوْلُ الْمُؤْمِنُ فِي ذَلِكَ الْمَقَامِ : يَا لَيْتَهُ لَمْ يَكُنْ عُجِّلَ لَهُ شَيْءٌ مِنْ دُعَائِهِ" (رواه الحاكم)
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Pada hari kiamat kelak Allah memanggil orang mukmin untuk menghadap keharibaanNya.
Kemudian Dia berkata: "Wahai hambaku, sesungguhnya Aku telah memerintahkanmu untuk berdo'a kepadaKu dan Aku telah berjanji akan memperkenankan do'amu, apakah engkau berdo'a kepadaKu?"
Sang hambapun berkata: "Ya, Duhai Tuhanku"
Ssetelah itu Dia berkata: "Ingatlah, sesungguhnya engkau tidak berdo'a (meminta) kepadaku dengan suatu permintaan kecuali aku memperkenankan permintaanmu. Masih ingatkah, pada hari ini dan ini, engkau berdo'a kepadaKu prihal kesusahan yang menimpa kepadamu agar Aku melapangkannya dan Aku telah melapangkannya untukmu?"
"Ya, duhai Tuhanku" jawab sang hamba.
Selanjutnya Allahpun berkata:"Sesungguhnya Aku menyegerakannya untukmu di dunia."
Setelah itu Allah berkata lagi, mengingatkannya tentang do'a yang tidak Dia perkenankan di dunia. "Dan engkau berdo'a kepadaku pada hari ini dan ini prihal kesusahan yang menimpamu agar aku melapangkannya untukmu akan tetapi engkau tidak mendapatkan kelapangan yang kau harapkan"
"Ya, Duhai Tuhanku" jawab hamba tersebut.
"Sesungguhnya Aku menyimpannya untukmu di surga ini dan ini" Allah menjelaskan.
Kemudian Dia mengingatkan lagi prihal do'a hamba tersebut yang Dia perkenankan di dunia. "Dan engkau berdo'a kepadaku prihal kebutuhanmu pada hari ini dan ini agar Aku memenuhinya untukmu dan Aku telah memenuhinya"
"Ya, Duhai Tuhanku" jawab hamba tersebut.
Selanjutnya Allahpun berkata: "Sesungguhnya Aku menyegerakannya untukmu di dunia."
Setelah itu Allah berkata lagi, mengingatkannya tentang do'a yang tidak Dia perkenankan di dunia." Dan engkau berdo'a kepadaku pada hari ini dan ini prihal kebutuhan agar Aku memenuhinya untukmu akan tetapi engkau tidak mendapatkan Aku memenuhinya untukmu ?"
"Ya, Duhai Tuhanku" jawab hamba tersebut.
"Sesungguhnya Aku menyimpannya untukmu di surga ini dan ini" Allah menjelaskan.
Bersabda Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam: Maka Allah sama sekali tidak meninggalkan sebuah do'a yang dipanjkatkan oleh hambaNya yang mukmin melainkan Dia menjelaskan prihal do'a tersebut kepadanya. Adakalanya Dia menyegerakannya di dunia, dan ada kalanya Dia menyimpannya untuknya di akhirat.
Bersabda Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam: Dan pada saat itu, hamba yang mukmin tersebut berkata: "Duhai, andai saja do'a2 itu tidak disegerakan di dunia"
Artinya dia berharap do'a2 yang dia panjatkan dulu di dunia tidak disegerakan oleh Allah ta'ala, ia hanya berharap supaya do'a2 tersebut hanya disimpankan untuknya di hari itu.